si yang termanis senyumannya..

awal ketertarikan itu dimulai saat MOKA atau masa orientasi mahasiswa baru di kampus saya. Dia berbeda dengan yang lain, yang saat itu menjabat sebagai panitia ospek fakultas pendidikan bahasa dan seni (FPBS). Manis senyumnya itu yang membuat saya sejak 2 semester yang lalu menaruh perhatian lebih. Ya ya ya. MANIS!!!!!

Matanya agak sipit, kulitnya sawo matang bersih, tapi gigi gingsul dan pipi tembemnyalah yang selalu saya tunggu jika dia tersenyum. Ramah. Misterius. Cool. Dan LA - KI! Ahhh oke bangetlah!!!

Sempat sama sekali gatau siapa namanya, tapi teman ospek saya yang ternyata ber-jurusan sama dengannyalah yang akhirnya membuat saya tau siapa nama lelaki manis itu :) tetapi sampai sekarang saya gatau nama panjangnya. Hanya tau nama pendeknya saja. Heuum...

Dulu, waktu ospek, rambut lurusnya itu berwarna agak kemerah-merahan.. Diwarnain kayanya.. Tapi gayanya yang cool (bukan SOK cool), bikin para ospekers wati banyak yang tertarik. Apalagi waktu jadwal meminta tanda tangan panitia! Yang ngantri di depan dia puanjaaaaaangggg banget! Padahal dia ga mau ngasih tanda tangan saat itu. Hahaha banyak yang kecewa ternyata. Termasuk saya sebenarnya. Ga lama kemudian, setelah calon mahasiswi pada bubar dengan muka lesu dan gada lagi yang mau minta tanda tangannya gara-gara patah hati, saya memberanikan diri menyodorkan pulpen dan buku saya yang bersampul rapih merah putih.

Jurus pertama, baca doa. Al-Fatihah sampai ayat kursi. Kedua, senyum simpul ga berlebihan dengan pencitraan ramah plus sopan. Kemudian yang terakhir, buku tulis dengan garis tabel dan tulisan yang rapih, serta pulpen yang "rada macet" cuma biar memperlama proses minta tanda tangan, dan memperlama mencium wangi badannya. Hihihi (sumpah yang ini beneran) :D

"Kang (manis, cakep, dan wangi), boleh minta tanda tangannya disini?"
Dia duduk di atas meja panitia, menyender pada dinding tangga sambil mengangkat salah satu kakinya di atas meja. Awalnya dia ragu gituu.. Mungkin takut dikerumunin lagi sama mahasiswi yang tadi. Setelah lirik-lirik kanan-kiri, aman, dia senyum. MANIS BANGET! ASELINA!!!!

"Tanda tangannya dimana...mm.. Fris?"
Pengen terbang rasanya pas dia tau nama saya! Udah hampir keGR-an kalau-kalau ternyata dia punya perhatian yang sama dengan saya. Eeehh tiba-tiba langsung nyadar, ternyata saya sedang memakai "name tag" gantung ala-ala anak ospek! SIALAN! Buyar lamunan saya saat itu...

"Oh.. Disini kang (manis, cakep, dan wangi).." Sambil nunjukin tabel tanda tangan panitia ospek. Tapi waktu dia mau nulis, pulpen "rada macet" saya itu beraksi.

"Ada pulpen lain ga? Mmm.. Ga jadi deh.. Mm.. Caa, pinjem pulpen lo bentar.." Pas banget ada temennya yang lewat, jadi weh minjem. Ga jadi lama-lama deh :D hehehe
Berharap banget di tabel nomor hape, email, dan alamat rumah dia isi semuanya. Tapi harapan pupus. Dia cuma nulis nama (disamarkan) "iyud", no.hp "-", email "-", alamat "bdg". Terus dia ngebubuhin tanda tangannya. Ringan. Singkat. Ya goresan.

Sebeeeeeelllllllll......!!!!
Kirain bakal diisi semua :D Tapi ya sudahlah yaaa...

Tetapi, akibat usaha saya yang giat, saya menemukan FBnya! Tau ga rasanya gimana???? ADA DEEEEEHHHHHHH!!!! MAU TAU AJA :p hahahaha

Ternyata nama FBnya disamarkan! Dia memakai nama bandnya sebagai pengganti nama belakang. Tentu saja saya menemukannya di list friend teman saya semasa ospek dulu.. Kalau saya mencari hanya dengan nama pendeknya, kapan taun saya tidak akan menemukannya! (⌣́_⌣̀)

Ga perlu waktu lama untuk menunggu confirm-annya. Sekitar 10 menitan notificationnya muncul. Rasanya pengen ngebakar warneeettt!!!! Hahaha!! Kejadian itu kalau ga salah setelah semester satu dimulai :)

Dari sana saya tau kegiatannya. Padat. Dia anak band. BEM. Ngajar dan punya bisnis kursus bahasa asing. Dia juga udah lama tinggal di luar negeri. Kalau dilihat dari komen sih, dia PPL disana dan kalau ga salah pertukaran pelajar atau semacam beasiswa gitu deeh. Beruntung ketika saya add, dia sedang online. Padahal, sudah sekitar beberapa bulan dia ga meng-update status FBnya... Aahh meleleh deh gueeeeeee!!!

Karena dia, saya semakin suka Jerman lebih dari sebelum saya mengenal dia. Memang dari dulu saya punya mimpi tinggal di negara Hitler itu. Ga tau kenapa.

Lebih dari 2 semester ga pernah liat dia turun naik tangga di jam 7 pagi.. Padahal biasanya dia selalu datang jam 7 kurang 5 menit, lalu naik tangga ke lantai 2. Bayangkan! Orang yang seperti apa dia itu? Datang sebelum mata kuliah dimulai. Tepat waktu banget!

Dia datang selalu dari pintu belakang fakultas. Jaket hitam. Rambut lurus rada panjang menutup kuping, ga berantakan sama sekali walau tertiup angin. Mata tajam dan senyumnya yang selalu menyapa pagi saya jadi lebih ceria. Ya ya ya. Udah 2 semester lebih saya ga merasakannya.

Tapi, kemarin, dan beberapa hari yang lalu, perasaan ceria itu terulang kembali. Ada dia! Menuruni anak tangga. Cool. Menatap saya. Matanya tersenyum.

Hey! Kamu dari mana saja? Dua semester menghilang, sekarang muncul hanya berpapasan saja. Semenit! Tidak lebih. Tetapi kenapa pertemuan itu seakan-akan mengatakan bahwa kita akan lebih sering bertemu lagi ya? Bingung. Kenapa dia juga ikut menatap saya ya? Heum...

Pertemuan kedua, kalau ga salah sekitar jam 12an lewat deh.. Di tempat yang sama. Kali ini dia ga pakai jaket kaya biasanya. Dia pakai kemeja coklat. Tetap dengan kalung tali hitam dan gelang-gelangnya. Konsentrasi saya buyar melihat seseorang di sampingnya. Menggandeng tangannya. Mereka ngobrol sambil jalan menuruni anak tangga. Tapi, setelah berpapasan dengan saya, ga tau kenapa paras dia yang sebelumnya nyantai, jadi cool kembali. Tapi senyumnya ke saya terlihat dari matanya yang mengikuti gerakan mata saya. Dan saat itu juga tangan seseorang di sampingnya itu dia lepas. Dia seperti pura-pura membetulkan tas ranselnya yang melorot di bahu kirinya.

Gerakan mata dan tangannya itu seolah-olah mengatakan, "hey, jangan salah paham dulu. Saya dan dia tidak ada hubungan apa-apa.." Tapi saya berlalu. Saya pura-pura tidak peduli. Padahal saya lebih dari itu!

Sedikit teriris sih ya... Bayangin aja! Orang yang kamu taksir, tanpa sepengetahuan kamu ternyata sudah punya kekasih! What are you feeling at, Guys? Robek-robek. Retak-retak. Pecah-pecah. Huwaaaahhh!!!!!!

Saya gatau asal-usul dia secara jelas. Saya gatau watak dia gimana aslinya. Saya gatau arti tatapan dan senyuman dia selama ini. Saya gatau maksud dari gesture tubuh dia kemarin sebenarnya apa. Saya gatau seseorang yang menggandeng tangannya itu siapa. Saya gatau sebab dia menghilang 2 semester lalu itu kenapa. Saya juga gatau, status single dia di FB benar atau salah. Banyak yang saya tidak tau dari dia. Bahkan dia angkatan berapa dan semester berapa, saya juga tidak tau.

Yang saya tau hanya, dia itu MANIS. MANIS. MANIS. MANIS. MANIS. MANIS. MANIS. MANIS. DAN MAAAAANIIIIIIIIISSSSS....!!!
Oh iya satu lagi, tanggal 24 nanti dia akan berulang tahun. Tetapi yang saya sesali, saya gatau yang keberapa. Tapi setidaknya saya tau nomor hpnya sekarang. Tinggal ngumpulin nyali saja untuk mengetik "HAI" lalu send to Kang Manis (ʃ⌣ƪ) hehehehe

Kapan ya bisa bertemu dia lagi??? Semoga selepas liburan, saya bisa bertemu lagi dengannya :)
Amiiiiiiiinnnnnnnnn!!!!!!!!