Sunday, June 8, 2014

Aku Bisa Apa? #fiksimini

Posted by FRISTHYA PRATIWI at 6/08/2014 12:25:00 AM 0 comments
"Kamu apa kabar?"
Pertanyaan itu yang pertama kali muncul dari gerakan bibirmu dengan suara yang tertahan. Mungkin tertahan rindu.

Kala itu aku bahagia melihatmu sekali lagi di hidupku. Menatap lagi mataku walau sedikit agak pias. Menggenggam lagi tanganku walau sedikit terlalu erat. Mungkin takut kehilangan.

Tapi, percayalah: aku bisa apa?

Kita yang pernah terpisah jarak karena waktu, kala itu berada di ruang yang sama. Ya, pada akhirnya. Walau hanya sementara. Lepaslah rindu berminggu-minggu lamanya.

Di pipi,
Di dahi, dan
Di ingatanku: kau daratkan lagi bibirmu.

Dan, percayalah: aku bisa apa?

Tak kurasa sudah lebih setengah tahun, tak kukabari kau, begitupun sebaliknya. Aku rindu lagi. Seperti malam ini.

"Orang lain tau apa tentang semua ini?"
"Entah.."
"Tak usah kau risaukan. Disini ada kita..."

Percakapan itu tak pernah usai hingga malam ini. Aku tak pernah mengerti, siapa yang kau sebut sebagai 'kita', sedang kini aku sendiri di sini.
Kuberitakan perpisahan pada khalayak beberapa waktu yang lalu, sedang kau menghubungiku di setiap pertengahan malam.

Lalu: aku bisa apa?

"Sayang, cinta bukan melulu tentang status dan ikatan. Yakinlah, begini juga disebut cinta."
"Kalau begitu..."
Ucapan protesku selalu saja kau putus dengan kecupmu yang mendarat manis di bibirku.

Sayang: aku bisa apa?

Malam selanjutnya, ragu ingin ku-click namamu pada daftar nomor ponsel di telepon genggamku. Tapi, ternyata gengsi lebih itu lebih besar daripada rinduku. Hingga akhirnya dia berdering tanpa kuminta. Layarnya menulis namamu: Yang Kurindukan.

"Aku rindu!"
Tanpa sapa, kau serobot pendengaranku dengan kalimat yang ingin kukatakan sebelumnya.

"Aku tidak..."
"Aku tau kalimat selanjutnya. Pasti: pernah tidak rindu padamu. Bukan begitu?"

Entah berapa lama kita bersama hingga kau hafal hampir semua perkataanku, padahal aku hampir selalu lupa apa yang kau ucapkan.

"Kau masih ingat cerita tentang bintang?"
Diam.. aku tak ingin menjawab. Kubiarkan ingatanku yang mengingat. Dan kubiarkan kau mengingatkan ingatanku.

"Aku tau, kau pasti telah melupakan semuanya."
"Maaf."
"Ya, aku tau. Bukan melupakan, tapi terlupakan. Aku memang bukan siapa-siapa untuk selalu kau ingat."
"Maaf.."
"Ya, memang salahku tak pernah mau mengucapkan status agar aku berhak kau ingat."
"Maaf..."
"Ya, kau benar. Aku minta maaf."
"Maksudku..."
"Ya, maksudku aku minta maaf karena takut menstatuskan semua ini. Aku takut ikatan kita rapuh akan hal-hal kecil seperti sekarang ini."
"Kau salah..."
"Iya, iya, iya... aku tau, aku salah, aku minta maaf."
"Bukan be..."
"Iy..."
Kututup mulutmu yang terus-terusan mendahuluiku, dengan bibirku. Aku lelah dengan pertengkaran yang terus kau buat sendiri. Aku lelah dengan permasalahan yang sama. Itu-itu melulu.

Kau benar, seharusnya sejak dulu kau meminta maafku karena tak pernah berani mengikrarkan hubungan ini. Begitupun pada hatimu sendiri.

Meski begitu, kau selalu tau: aku bisa apa?

Ya, sudah lebih dari setengah tahun. Anggap saja begitu. Aku melupakanmu, bisa hidup tanpa deringan rindu tiap tengah malammu.

Tapi, entah kenapa malam ini aku kembali mengingatmu setelah sekian lama akhir pembahasan itu?
Hahaha mungkinkah ini rindu?

Aku menyerah: aku bisa apa?

Dulu, kutunggu realisasimu tentang kata 'kita' yang pernah kau ucap. Hingga saat yang kupastikan dan tak kau ucapkan, kuputuskan untuk mengakhiri ini semua.

Kau mengetahuinya lebih dari ini, "Maaf, aku lelah.." Itulah kalimat akhirku tentang hubungan ini.

"Kalau begitu maumu, aku bisa apa?"


Free Ty Cursors at www.totallyfreecursors.com
 

FRISTHYA PRATIWI Copyright © 2010 Design by Ipietoon Blogger Template Graphic from Enakei | web hosting