Monday, April 16, 2012

LALU...? (4)

Posted by FRISTHYA PRATIWI at 4/16/2012 11:21:00 AM
Bandung malam ini dingin sekali. Belia memutuskan untuk turun dari apartmentnya lalu mencari kafe yang sedikit agak sepi untuk menulis lirik lagu. Tugas kampus perdananya setelah cuti dua semester. Tidak terlalu sulit baginya untuk menyelesaikan tugas itu. Satu jam setengah, rampung. "Tinggal mencari nadanya saja nanti.." pikirnya sambil meneguk kopi hitamnya di gelas yang ke empat. Setelah merasa perutnya kosong, dia pun memesan semangkuk salad buah dan eskrim stroberi. Tepat pukul sebelas malam, ketika dia mengeluarkan dompet untuk membayar bill makannya selama 3 jam disana, Belia heran karena kasir kafe tersebut mengatakan bahwa semua makanannya telah dibayar dengan pria yg duduk di meja 25 tadi.
"Siapa mba? Saya tidak melihat siapapun disitu.." Tunjuk Belia pada meja itu.
"Ya, mas nya sudah pulang lebih dulu.." Jawabnya.
"Mana bill meja nomor 25? Saya mau lihat atas nama siapa." Pinta Belia penasaran. "Zieg..." Ucap Belia lirih.

Belia mengemudi mobilnya santai. Ketika melihat kaca spion mobil, dia baru saja menyadari kalau Fazzy mengikutinya. Di belokan sebuah perumahan Belia berhenti tiba-tiba. Lalu turun dari mobil. Fazzy tentu saja kaget, aksinya ketauan telak. Dia pun turun dari mobilnya.
"Mengikutiku..?" Selidik Belia.
"T-tidak kok..." Jawab Fazzy sambil mengalihkan matanya ke sebuah pohon.
"Kalau tidak berbohong, kenapa tidak menatapku? Malah memandangi pohon tua jelek itu. Bodoh!" Selidiknya lagi sambil menahan tawa, melihat kelakuan Fazzy yang tiba-tiba keringatan, padahal udara malam itu dingin. "Pulanglah, Zieg.. Aku tak butuh kamu ikuti. Biarkan aku menjadikanmu sebagai kenanganku." Belia mendekati Fazzy, lalu memeluknya erat. "Biarkan aku ikhlas melepasmu dengan dia yg sudah tentu kamu sayang. Bukan denganku, yang menyayangimu." Bisiknya. Air mata Belia mengalir di bahu Fazzy, terasa hangat, sehangat pelukannya di malam yang dingin itu.
"Tapi..."
"Kamu bisa tanpa aku, dan aku juga harus bisa tanpa kamu. Untuk sekarang, biarkan aku mencintai diriku sendiri." Belia melepaskan pelukannya, lalu meninggalkan Fazzy yang masih mematung dengan penyesalannya.
"Tapi aku benar-benar mencintaimu, Bell...." Ucap Fazzy setelah Belia dan mobilnya melaju dan menghilang di sebuah tikungan.

0 comments:


Free Ty Cursors at www.totallyfreecursors.com
 

FRISTHYA PRATIWI Copyright © 2010 Design by Ipietoon Blogger Template Graphic from Enakei | web hosting