Monday, April 16, 2012

LALU...? (5)

Posted by FRISTHYA PRATIWI at 4/16/2012 11:28:00 AM
Lima bulan berlalu~
Besok, besoknya lagi, besoknya lagi... lagi... lagi... lagi... Belia agak tenang dengan kehidupannya. Dia menjalaninya dengan wajar. Seperti disaat dia belum bertemu kembali dengan Fazzy. "Mungkin Fazzy sedang sibuk dengan kuliahnya... Atau sibuk dengan tunangannya?" pikir Belia sepintas yang kemudian ditegur oleh dosennya.
"Ehem... Sangat terlihat, orang yang serius bermain biola dengan yang sedang termenung seperti anda, Nona Richie. Maaf jika saya menegur anda. Ini yang ketiga kalinya anda tidak konsentrasi di kelas saya hari ini. Satu kesempatan lagi, atau anda tidak usah masuk ke kelas saya dipertemuan berikutnya."
"Sorry, Sir. Can you not mention my dad's name, please?" Belia sangat tidak suka bila nama Papinya dibawa-bawa jika yang melakukan kesalahan itu dirinya sendiri.
"Bermain dengan konsentrasi, atau keluar dari kelas saya!"

Belia tidak pernah mengerti dengan dosennya yang satu itu. Beliau tau tentang Papinya. Bahkan beliau selalu mencari-cari titik kesalahan Belia, sekecil apapun itu. Mungkin ada sesuatu di masa lalu yang tidak Belia ketahui. Bahkan sama sekali tidak ingin dia ketahui. "Ga penting..." itu jawab Belia ketika Ruddi, teman sekelasnya di semester baru itu bertanya, "Sensi banget sih tuh si BREWOK! Kenapa sih dia? Masalah banget kayanya sama kamu, Bell.."

Ruddi Thorsten, teman baru yang sekarang sekelas dengan Belia, satu angkatan dibawah Belia. Tetapi Ruddi dua tahun lebih tua dari Belia. Thorsten adalah nama Jerman dari Ruddi, Mamanya asli Jerman dan Papanya adalah seorang pengusaha Restoran rumahan di Jerman, asli Tasikmalaya. Ruddi sendiri baru kembali ke Indonesia sekitar setahun yang lalu. Dia kembali karena mantan kekasihnya semasa SMA dulu melangsungkan pernihakan, dan dia diharuskan untuk datang oleh mantannya itu, seperti janji mereka di masalalu. Ya, Ruddi adalah lelaki tegar yang pernah ditemui Belia. Bahkan dia tak segan menceritakan masalalunya pada Belia yang baru sekitar dua bulan dia kenal. Hanya karena secara tak sengaja Ruddi mendengar Belia berbicara dengan bahasa Jerman saat menerima telpon dari Maminya. "Ich bin ein guter mommy" jawab Belia pada pertanyaan Maminya. Kemudian ditutup oleh "liebe dich auch..."

Dengan caranya, Ruddi menegur Belia dengan bahasa Jerman, mengajaknya berkenalan, dan mereka pun masuk kedalam pembicaraan yang panjang.
"Schön zu wissen, dass Sie Belia.. Kamu baik sekali". Puji Ruddi pada Belia. Belia tersenyum manis, sama seperti senyumnya pada Fazzy, bahkan lebih manis. "Lain kali bisa jalan bareng kan? Aku perlu orang yang mengingatkanku jalanan serudet di Bandung ini.." Tanya Ruddi di akhir pembicaraan mereka.
"Mit meinem Vergnügen.. Tapi tarif argo perbuka pintunya lima belas ribu ya?" Jawab Belia yang kemudian disambut tawa oleh mereka berdua.

0 comments:


Free Ty Cursors at www.totallyfreecursors.com
 

FRISTHYA PRATIWI Copyright © 2010 Design by Ipietoon Blogger Template Graphic from Enakei | web hosting